card

Antenna Wajan Bolic E-Goen

Apa Itu Antenna Wajan Bolic??

Antenna Wajanbolic e-goen adalah sebuah antenna nirkabel yang terbuat dari wajan yang fungsinya untuk memperkuat sinyal.

Teknik Antenna Wajanbolic e-goen merupakan pengembangan dari teknik antenna kaleng atau antenna bazoka yang pernah di kembangkan sebelumnya.

Dengan peralatan USB WiFi yang terpasang di muka Wajan dengan ditutupi pipa pralon yang sebagian di lapisi oleh aluminium foil atau lakban aluminium, Wajanbolic e-goen dapat digunakan untuk membangun sambungan Internet berkecepatan 1Mbps s/d 54Mbps untuk jarak sampai sekitar 3-4 km cukup untuk menyambungkan beberapa rumah dalam sebuah jaringan RT/RW-net.

card

Ukuran antenna Wajanbolic e-goen relatif sederhana. Pipa pralon dengan diameter 3 inci (9 cm) diberi lakban aluminium sepanjang 20 cm. USB WiFi di masukan pada posisi 5.2 cm dari ujung pralon. Wilayah pralon yang tidak di beri lakban aluminium merupakan panjang fokus wajan yang dapat dihitung dari diameter wajan di bagi ke dalaman wajan.

card

Teknik membuat Internet menggunakan antenna kaleng dan antenna Wajanbolic e-goen tidak hanya membuat bangsa Indonesia terkagum-kagum karena sangat sederhana. Banyak bangsa di duniapun belajar kepada bangsa Indonesia teknik membuat Internet murah tersebut. Beberapa bangsa di dunia yang pernah mengundang untuk memberikan teknik antenna kaleng antara lain Afrika Selatan dan sekitarnya, Tunisia, Denmark, India, Bhutan, Nepal, Laos, Kamboja dan masih banyak lagi.


Bagaimana Cara Kerja Antenna Wajan Bolic??

jadi wajan ini menempatkan bagian sensitif antena pada titik fokus parabola (wajan) sehingga semua gelombang elektromagnet yang mengenai wajan akan terkumpul dan diterima oleh bagian sensitif tersebut. Jangkauan kerja antena ini dapat mencapai hingga 1–2 km bahkan sampai 5 km.

KELEBIHAN:
1. Jaringan lebih cepat dari modem
2. Dapat dipasang dengan cepat dan mudah sehingga tidak terjadi waktu terlalu banyak.
3. Murah

KEKURANGAN: 1. Karena berupa piringan padat maka pengaruh angin cukup besar sehingga memerlukan pemasangan ke menara yang cukup kuat.
2. Level daya yang dipancarkan tidak dapat dikendalikan dengan baik.
3. Tidak peka antena parabola asli dalam menangkap gelombang sinyal.
4. Tidak tahan lama, harus melakukan kalibrasi berkali-kali.


-Sarah Fajriah Rahmah